CLOSED SYSTEM VS OPEN SYSTEM: APA BEDANYA?

CLOSED SYSTEM VS OPEN SYSTEM: APA BEDANYA?

Selasa, 19 Agustus 2025

Dalam dunia rokok elektrik, khususnya vape pod, terdapat dua jenis sistem utama yang perlu Anda kenali sebelum memutuskan untuk membeli, yaitu open system dan closed system. Meskipun keduanya dirancang untuk memberikan pengalaman vaping yang praktis dan optimal, masing-masing memiliki karakteristik serta keunggulan tersendiri yang sesuai untuk tipe pengguna yang berbeda.

 

Artikel ini akan mengulas secara lengkap perbedaan antara open system dan closed system, mulai dari cara kerja, kelebihan, kekurangan, hingga tips memilih jenis yang paling sesuai dengan gaya hidup dan preferensi Anda.

 

DWAY

DWAY - Produk Open System dari PT Delta Sukses Teknologi

 

Apa Itu Vape Pod Open System?

 

Open system adalah jenis vape pod yang memungkinkan pengguna untuk mengisi ulang e-liquid secara manual. Dalam sistem ini, pengguna memiliki kebebasan untuk memilih rasa liquid, kadar nikotin, hingga jenis coil yang digunakan sesuai preferensi.

 

Kelebihan Open System:

  • Fleksibilitas tinggi: Anda dapat bereksperimen dengan berbagai jenis e-liquid dan pengaturan perangkat.

  • Lebih ekonomis dalam jangka panjang: Cukup membeli e-liquid isi ulang tanpa harus mengganti seluruh pod setiap kali habis.

  • Cocok untuk pengguna berpengalaman: Pengaturan watt, airflow, dan coil dapat disesuaikan untuk menciptakan pengalaman vaping yang lebih personal.

 

Kekurangan Open System:

  • Membutuhkan perawatan lebih: Seperti mengganti coil dan membersihkan bagian dalam perangkat secara berkala.

  • Tidak sepraktis closed system: Tidak ideal bagi pengguna yang menginginkan kemudahan dan kecepatan dalam penggunaan.

 

DJOY - Produk Closed System dari PT Delta Sukses Teknologi

 

Apa Itu Vape Pod Closed System?

 

Berbeda dengan open system, closed system menggunakan pod sekali pakai yang sudah diisi e-liquid langsung dari pabrik. Setelah liquid habis, pengguna cukup mengganti pod dengan yang baru, tanpa perlu mengisi ulang atau mengganti coil.

 

Kelebihan Closed System:

  • Sangat praktis dan mudah digunakan: Tinggal pasang pod, lalu langsung dapat digunakan.

  • Ideal untuk pemula: Tidak memerlukan pengetahuan teknis untuk pengoperasiannya.

  • Desain anti bocor dan higienis: Cocok untuk dibawa bepergian dan digunakan saat aktivitas padat.

 

Kekurangan Closed System:

  • Pilihan rasa terbatas: Hanya dapat menggunakan e-liquid bawaan dari merek tersebut.

  • Biaya lebih tinggi dalam jangka panjang: Perlu membeli pod baru setiap kali habis.

  • Kurang fleksibel: Tidak dapat mengatur watt, airflow, atau mengganti coil.                                                  

     

Tabel Perbandingan Singkat: Open System vs Closed System

 

 

Mana yang Lebih Cocok untuk Anda?

 

Pilih Open System jika Anda:

  • Suka bereksperimen dengan rasa dan proses isi ulang.

  • Ingin mengontrol pengalaman vaping secara menyeluruh.

  • Tidak keberatan melakukan perawatan perangkat secara rutin.

 

Pilih Closed System jika Anda:

  • Menginginkan pengalaman vaping yang simpel dan cepat.

  • Ingin perangkat yang dapat langsung digunakan tanpa ribet.

  • Cocok untuk pemula atau pengguna yang aktif dan sering bepergian.

 

Kesimpulan

 

Baik open system maupun closed system memiliki kelebihan masing-masing. Keduanya menawarkan solusi sesuai gaya hidup yang berbeda: open system memberikan kebebasan dan kendali personal, sedangkan closed system menawarkan kenyamanan dan kemudahan.

 

Sebelum memutuskan membeli, pikirkan bagaimana Anda ingin menikmati pengalaman vaping: apakah Anda tipe pengguna yang ingin mengeksplorasi rasa dan fitur, atau lebih menyukai sesuatu yang simpel, cepat, dan tanpa ribet?

 

Apa pun pilihan Anda, pastikan untuk memilih perangkat dan e-liquid yang berkualitas agar pengalaman vaping Anda tetap nyaman dan menyenangkan.