Kamis, 10 Juli 2025
Di tengah pesatnya perkembangan industri rokok elektrik saat ini, banyak dari kita mungkin lupa bahwa semua ini berawal dari sebuah inovasi sederhana. Kini, berbagai perangkat canggih dengan beragam fitur dan pilihan liquid mudah kita temukan di pasaran. Namun, untuk benar-benar memahami peran rokok elektrik dalam kehidupan modern, ada baiknya kita menelusuri kembali sejarah dan proses panjang di balik kemunculannya.
Joseph Robinson: Pelopor yang Terlupakan dalam Sejarah Rokok Elektrik
Ketika berbicara tentang rokok elektrik atau vape, banyak orang langsung teringat pada perangkat modern yang kini menjamur di pasaran. Namun jauh sebelum teknologi ini berkembang pesat, ada satu nama yang patut dikenang sebagai pencetus awal dari ide dasar rokok elektrik: Joseph Robinson.
Pada tanggal 3 Mei 1927, Joseph Robinson, seorang warga New York, mengajukan hak paten untuk sebuah perangkat yang ia sebut sebagai Mechanical Butane Ignition Vaporizer. Alat ini dirancang untuk memanaskan zat cair hingga menghasilkan uap yang dapat dihirup, dengan tujuan awal sebagai alat medis, memberikan senyawa obat kepada pasien tanpa risiko terbakar seperti pada metode pembakaran konvensional.
Tiga tahun kemudian, yaitu tahun 1930, paten untuk perangkat ini disetujui. Dokumen paten ini menjadi referensi pertama yang terdokumentasi tentang keberadaan rokok elektrik. Sayangnya, meskipun idenya terbilang revolusioner untuk zamannya, perangkat buatan Robinson tidak pernah diproduksi secara massal maupun dipasarkan. Tidak diketahui secara pasti apakah prototipe perangkat tersebut benar-benar dibuat, dan selama puluhan tahun kemudian, konsep ini praktis menghilang dari perhatian publik.
Berdasarkan arsip dan catatan sejarah, dapat disimpulkan bahwa Joseph Robinson adalah pelopor pertama yang memiliki visi awal mengenai sistem penguapan cairan untuk dihirup, jauh sebelum teknologi memungkinkan hal itu diwujudkan secara nyata. Meskipun idenya belum sempat diwujudkan sepenuhnya pada masanya, kontribusinya tetap menjadi fondasi penting dalam sejarah panjang perkembangan rokok elektrik.
Herbert A. Gilbert: Awal Mula Rokok Elektrik Modern
Di tengah sejarah panjang evolusi rokok elektrik, nama Herbert A. Gilbert sering disebut sebagai sosok penting yang membawa teknologi ini selangkah lebih maju mendekati bentuknya yang kita kenal sekarang. Pada awal tahun 1960-an, ketika kesadaran akan bahaya rokok konvensional masih minim, Gilbert sudah mulai memikirkan cara untuk menciptakan alternatif yang lebih sehat dan bebas asap.
Sebagai seorang veteran perang Korea, Gilbert terdorong oleh kekhawatiran terhadap dampak kesehatan dari pembakaran tembakau. Pada tahun 1963, ia mengajukan paten untuk sebuah perangkat yang ia sebut sebagai “rokok bebas asap dan tembakau.” Dua tahun kemudian, paten tersebut resmi disetujui. Perangkat ini bekerja dengan cara menggunakan baterai untuk memanaskan cairan beraroma dan menghasilkan uap, mirip seperti teknologi vape masa kini. Beberapa rasa yang sempat diajukan Gilbert antara lain mint, kayu manis, dan rum.
Gilbert bahkan berhasil membuat beberapa prototipe dan melakukan pengujian menggunakan uap beraroma dari cairan non-nikotin. Ia menyebut bahwa teknologi yang ia gunakan saat itu sepenuhnya berbasis pada sumber panas dari baterai, tanpa proses pembakaran. Inilah yang membuat desainnya dianggap sebagai cikal bakal rokok elektrik modern.
Namun, meskipun idenya visioner, Gilbert tidak berhasil mengomersialkan penemuannya. Ada beberapa alasan yang diduga menjadi penyebab kegagalan ini. Pertama, pada masa itu rokok masih sangat populer dan belum ada kesadaran luas tentang bahaya merokok, sehingga pasar untuk alternatif bebas asap belum terbentuk. Kedua, keterbatasan teknologi baterai saat itu besar, berat, dan tidak efisien, membuat perangkatnya sulit diproduksi dalam skala besar. Gilbert juga menduga bahwa beberapa perusahaan lebih memilih menunggu masa berlaku patennya habis daripada bekerja sama atau melisensikan penemuannya.
Meski demikian, warisan Gilbert tetap hidup dalam bentuk prinsip dasar teknologi vape yang digunakan hingga hari ini. Meskipun tidak mendapatkan pengakuan atau keuntungan komersial pada masanya, kontribusinya sebagai perintis rokok elektrik modern tidak bisa diabaikan.
Phil Ray & Dr. Norman Jacobson: Duo yang Memopulerkan Istilah 'Vape'
Sejarah rokok elektrik tak hanya soal perangkat elektronik dan uap nikotin, tapi juga tentang bagaimana istilah dan konsep "vape" lahir. Dalam hal ini, peran Phil Ray dan Dr. Norman Jacobson pada akhir tahun 1970-an menjadi sangat penting.
Dr. Norman Jacobson
Pada tahun 1979, Phil Ray, seorang tokoh di dunia teknologi yang dikenal sebagai pelopor mikroprosesor dan pernah terlibat dalam program Apollo memutuskan untuk mengeksplorasi cara baru dalam mengonsumsi nikotin. Ia bekerja sama dengan dokter pribadinya, Dr. Norman Jacobson, untuk menciptakan sebuah perangkat alternatif yang dapat mengantarkan nikotin ke tubuh tanpa proses pembakaran.
Inovasi mereka sangat sederhana namun menarik: kertas saring yang direndam nikotin, yang saat dihirup dapat melepaskan nikotin langsung ke paru-paru. Meski tidak berbasis elektronik, inilah salah satu bentuk penguapan nikotin pertama yang dikenal luas. Alat ini bahkan sempat dikomersialkan dan dijual di beberapa toko besar.
Namun, perangkat tersebut secara teknis memiliki banyak keterbatasan dan dianggap cacat sejak awal. Jacobson sendiri mengakui bahwa alat tersebut gagal sebagai solusi penghantar nikotin yang efektif. Meski tidak berhasil dari sisi teknologi, kolaborasi mereka justru memberi sumbangan penting dalam bentuk lain: mereka adalah pihak pertama yang memperkenalkan istilah “vape” dan “vaping” untuk menggambarkan proses menghirup uap nikotin, serta menyebut penggunanya sebagai “vapers”.
Istilah ini kemudian bertahan dan berkembang pesat seiring dengan kemunculan generasi rokok elektrik modern di dekade-dekade berikutnya. Dalam konteks ini, Phil Ray dan Dr. Norman Jacobson bukan hanya peneliti awal di bidang penguapan nikotin, tetapi juga arsitek budaya yang meninggalkan jejak dalam bahasa dan cara kita memandang produk alternatif tembakau saat ini.
Hon Lik: Bapak Rokok Elektrik Modern dari Tiongkok
Ketika berbicara tentang rokok elektrik modern yang kita kenal saat ini, nama Hon Lik menjadi tokoh sentral yang tak bisa dilewatkan. Ia adalah seorang apoteker asal Tiongkok, yang dikenal luas sebagai penemu perangkat vape pertama yang berhasil dikomersialkan secara global.
Kisah Hon Lik di dunia rokok elektrik bermula saat ia kehilangan ayahnya yang merupakan perokok berat dan meninggal dunia akibat kanker paru-paru. Sebagai seorang perokok aktif, peristiwa ini mendorong Hon untuk berhenti merokok dan mencari alternatif yang lebih aman. Dari sinilah muncul ide untuk menciptakan perangkat yang dapat meniru sensasi merokok tanpa proses pembakaran.
Pada tahun 2001, Hon mulai bereksperimen dengan sistem penguapan nikotin menggunakan teknologi ultrasonik, namun kemudian menggantinya dengan elemen pemanas berbasis kumparan untuk menghasilkan uap nikotin yang lebih stabil dan melimpah. Ia menggunakan propilen glikol sebagai pelarut cairan nikotin, zat yang hingga kini masih digunakan di banyak produk vape. Inovasi utamanya adalah menyatukan baterai lithium-ion, cairan nikotin, dan pemanas ke dalam sebuah perangkat kecil dan portabel. Inilah cikal bakal dari rokok elektrik modern. Ia kemudian mengajukan paten untuk perangkat ini pada tahun 2003 di Tiongkok.
Perusahaan tempat Hon Lik bekerja, Golden Dragon Holdings, melihat potensi besar dari penemuan ini. Mereka lalu mengembangkan perangkat tersebut dan memasarkan produk ini dengan nama "Ruyan", yang dalam bahasa Mandarin berarti "seperti asap". Rokok elektrik ini mulai dipasarkan secara resmi di Tiongkok pada tahun 2004, dan menyusul di Eropa pada 2006, serta di Amerika Serikat pada 2007.
Meskipun ada perdebatan seputar sejauh mana perangkat ini benar-benar "baru" dibandingkan dengan penemuan-penemuan sebelumnya seperti milik Herbert A. Gilbert, Hon Lik tetap diakui sebagai pencipta sistem vape modern pertama yang sukses secara komersial. Karena kontribusinya yang begitu besar, ia dijuluki sebagai "Bapak Vaping" di seluruh dunia dan seiring berjalannya waktu, desain Hon Lik terus disempurnakan oleh berbagai produsen dan penggemar di seluruh dunia. Namun konsep dasar ciptaannya, yaitu menguapkan nikotin melalui pemanas elektrik masih menjadi inti dari teknologi vape hingga hari ini.
Dari Joseph Robinson hingga Hon Lik, perjalanan panjang rokok elektrik mencerminkan bagaimana ide-ide revolusioner kadang mendahului zamannya. Kini, berkat kontribusi para tokoh ini, rokok elektrik telah menjadi bagian dari gaya hidup global dan terus berkembang sebagai alternatif bagi para perokok di seluruh dunia.
Bagikan Berita ini:
Vape hadir sebagai alternatif rokok konvensional yang semakin populer di berbagai kalangan. Namun, t...
Dalam dunia rokok elektrik, khususnya vape pod, terdapat dua jenis sistem utama yang perlu Anda kena...
Sebagai bagian dari komitmen berkelanjutan terhadap inovasi, PT Delta Sukses Teknologi resmi meluncu...
Di tengah pesatnya perkembangan industri rokok elektrik saat ini, banyak dari kita mungkin lupa bahw...
Setelah sukses dengan dua varian warna device sebelumnya, yaitu DJOY Device Kit Silver Skies dan DJO...
Jika Anda melewati jalan Jalur Sutera yang berada di kawasan Alam Sutera, Tangerang pasti akan langs...